SELANGKAH MENUJU PENCIPTAAN MAKHLUK MANUSIA: KESOMBONGAN TEKNOLOGI MANUSIA DI AKHIR ZAMAN
Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) manusia dalam 10 tahun terakhir ternyata sebanding dengan apa yang dicapai manusia selama 2000 tahun terakhir. Dan penemuan-penemuan IPTEK dalam 2 tahun terakhir ini sebanding dengan yang diperoleh selama 10 tahun terakhir. Kemajuan di satu sisi membawa akibat di sisi lain, dan akibat paling fatal dari kemajuan IPTEK yang luar biasa ini adalah semakin terkuburnya nilai-nilai religius manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan ternyata menjauhkan manusia dari Tuhan, ini faktanya. Kitab Kejadian telah menulis hal ini ketika manusia membangun bangunan bertingkat pertama di dunia, Menara Babel. Tujuannya untuk mempersatukan manusia melawan Tuhan, "supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi" (Kejadian 11:4). Teknologi manusia zaman itu telah melahirkan konsep globalisasi pertama di dunia. Dan situasi yang sama terjadi lagi di akhir zaman ini. Apa yang terjadi dalam kitab Kejadian terulang kembali di dalam kitab Wahyu. Lingkaran "proses pemurnian manusia" sudah bertemu kedua ujungnya, dunia ini hampir selesai. Menara Babel di dalam kitab Kejadian telah berubah menjadi system Babel di dalam kitab Wahyu. Teknologi memberi dampak yang sangat besar bagi harmonisasi hubungan manusia dengan penciptanya. Teknologi menyebabkan manusia tidak lagi menganggap penting Tuhan, bahkan tidak memperdulikannya. Bill Gates, milliuner penemu Microsoft, pernah berkata: "Waktu adalah segalanya dan agama tidak mempunyai effisiensi dalam hal waktu. Banyak sekali yang bisa saya lakukan pada hari minggu pagi, daripada harus pergi ke gereja". Perkataan semacam itu akan semakin santer terdengar di hari-hari terakhir ini, manusia berpikir bahwa hasil kerja otaknya bisa mengalahkan Tuhan, bahkan menganggap dirinya Tuhan dengan mengambil alih hak untuk menciptakan kehidupan. Teknologi Clonning (Kloning) merupakan satu bagian kecil perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi memberi dampak bahkan reaksi yang besar dalam kekristenan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi manusia memprediksikan bahwa teknologi kloning ini akan mampu menciptakan manusia-manusia unggul. Tahapan percobaan laboratorium telah sampai pada tingkat yang sangat mengejutkan siapapun: menciptakan mahluk hidup, manusia!
PA ITU KLONING?
Kloning adalah suatu proses di dalam mana seorang "individu baru" diciptakan tanpa mempersatukan dua jenis sel laki-laki dan perempuan seperti proses alami biasa. Melalui materi nuklir sel tersebut diekstrasikan kemudian ditransferkan kepada sel berikutnya. Melalui stimulasi elektro maka sel yang bersatu tersebut akan menduplikatkan dirinya menjadi organisme yang utuh dan hidup, yang merupakan copy dari yang asli. Proses ini disebut sebagai Biological Clonne. Februari 1995, seorang biologi sel, Keith Campbell, yang bekerja di Roslin Institute Scotland, menemukan cara mendapatkan sel-sel dewasa untuk melakukan duplikasi genetika terhadap domba. Penemuannya tersebut menarik perhatian dunia ketika ia mempresentasikan teorinya di Scotland pada bulan Februari 1997. Ia memperkenalkan "Dolly", nama seekor domba eksperimen hasil klonning-nya.
Sementara itu, para ilmuan Amerika Serikat membuat suatu publikasi mengenai keberhasilan mereka "meng-klon" monyet. Publisitas ini menjadi kesaksian bahwa para ilmuwan dunia telah berupaya dan bekerja keras selama bertahun-tahun untuk melakukan eksperimen yang revolusioner dalam rangka menciptakan duplikat makhluk hidup melalui rekayasa genetika. Sementara itu pula, diantara para biolog Amerika tersebar isu bahwa sekelompok kecil ahli biologi telah berhasil dalam eksperimen mereka meng-klon manusia.
Sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa bayi hasil kloning tersebut sampai saat ini terus dimonitor dengan ketat karena ketidak-pastian mereka memprediksi-kan akan menjadi apa bila bayi tersebut dewasa, menjadi manusia normal, menjadi robot hidup, atau menjadi monster yang tidak dapat dikendalikan. Hasil eksperimen dirahasiakan dengan sangat ketat mengingat akan datangnya reaksi-reaksi menentang dari banyak pihak dan kepentingan, terutama dari kaum religius diseluruh dunia. Gereja sudah sejak awal memperingatkan para ilmuwan untuk tidak mencoba menduplikasi manusia. Berbagai pandangan mengenai hal ini dikumandangkan dari waktu ke waktu, menjadi peringatan bagi para ilmuwan. Tetapi Kitab Suci telah menubuatkan gejala ini akan terjadi seperti zaman Nuh.
Bagaimanapun, sepanjang yang diketahui umum dan dipublikasikan sampai saat ini, proses kloning di Amerika Serikat hanya dilakukan pada binatang muda yang telah dipilih secara ketat agar para ilmuwan dapat memprediksikan menjadi binatang yang bagaimana pada saat mereka tumbuh besar. Sementara ini mereka belum berani meng-klon sel-sel binatang dewasa, karena mereka belum mendapatkan cara untuk memanipulasi gen-gen pararel yang dibutuhkan untuk menciptakan binatang kloning yang lengkap. Hanya soal waktu.
Dilain pihak, para ilmuwan Scotlandia ternyata telah menemukan kunci untuk membuat sel-sel binatang dewasa hidup dengan potensi maksimalnya. Pertama mereka melakukan proses pemisahan sel-sel dari domba dewasa (6 tahun) yang hamil, dari sini mereka mendapatkan copy dari gen yang dibutuhkan untuk menciptakan domba yang lengkap. Teknik reprogramming menjamin kepastian bahwa gen tersebut akan menerima "tanda-tanda" dari sel telur untuk mulai membuat embrio.
Selanjutnya embrio tersebut direproduksi kembali untuk membuang beberapa sifat genetika yang tidak cocok, dengan metode rekayasa. Dikatakan tingkat keberhasilan eksperimen ini telah mencapai seratus persen. Mereka mengambil sel tersebut kemudian mencelupkannya ke dalam makanan kimia di dalam sebuah wadah laboratorium, selanjutnya mereka memutar balik zat kimia makanan sampai ukuran 1/20 dimana sel-sel tersebut memiliki kemungkinan untuk bertumbuh. Setelah 5 hari proses ini, sel-sel tersebut menjadi tidak bergerak. Ini merupakan saat dimana gen dalam keadaan terbuka untuk reprogramming, saat dimulainya lingkaran kehidupan. Dengan perkataan lain, itu adalah keadaan dimana gen mampu menerima signal dari sel telur kemudian mulai membuat embrio.
Memanipulasi sel binatang untuk membuat duplikat yang sangat mirip terus dilakukan sampai hari ini sejak 1970-an. Kira-kira 10 tahun lamanya para ilmuwan telah berhasil meng-klon domba dan sapi dari embrio, meskipun bukan dari sel-sel dewasa. Tahun 1993 seorang ahli embrio, di George Washington University mulai mengadakan eksperimen meng-klon embrio manusia. Ia mengambil sel-sel dari 17 embrio manusia dan mengembangkannya menjadi 32 sel embrio yang siap ditransplasikan ke dalam tubuh wanita. Mereka memperkirakan bahwa dalam 10 tahun eksperiman berikutnya mereka akan berhasil meng-klon manusia dengan sempurna. Sampai sejauh mana mereka telah melakukannya saat ini tetap menjadi tanda tanya besar bagi kita semua. Yang pasti tanpa sadar mereka sebenarnya sedang membawa umat manusia kepada akhir sejarahnya.
Terima Kasih
admin suaveOnline
0 komentar: